Permintaan Sukuk Ritel SR013 di Bank Mandiri Sentuh Rp 1,35 Triliun
PT Bank Mandiri Tbk mengharap bisa penuhi sasaran pemasaran surat bernilai negara (SBN) yakni sukuk ritel seri SR013 sebelum batasan waktu waktu penawaran 23 September 2020. Sasaran itu dibanderol mengingat tanggapan nasabah yang positif atas obligasi negara itu.
Bermain Parlay Sebagai Sumber Penghasilan
Sampai 18 September 2020, keinginan SR013 yang sudah diterima Bank Mandiri untuk salah satunya agen penjual sudah capai Rp 1,35 triliun.
"Dengan waktu penawaran yang seputar satu minggu lagi, kami cukup optimis dapat penuhi sasaran kami sejumlah Rp 1,52 triliun," kata Senior Vice President Wealth Management Bank Mandiri Elina Wirjakusuma, Senin (21/9/2020).
Elina memprediksi, tingginya ketertarikan nasabah pada produk ini didorong oleh tingkat coupon yang ditawarkan masih relatif memberikan keuntungan, yaitu sama dengan seri Surat Hutang Negara (SUN) dengan tenor 6 tahun yakni FR-56.
Untuk catatan, tingkat suku bunga referensi BI 7 days reverse repo rate sekarang ini ada pada tingkat 4 %, sesaat tingkat bunga penjaminan LPS sebesar 5,25 %.
Diterangkan Elina, dalam pemasaran SR013 ini, Bank Mandiri mengaplikasikan taktik marketing lewat media komunikasi online seperti pengadaan influencer, digital pemasaran, digital flyer/poster, video edukasi serta media komunikasi yang lain seperti web atau billboard.
"Kami sediakan keuntungan lain berbentuk kontan back buat nasabah baru atau new to investment," tutur ia.
Awalnya, Direktorat Jenderal Pengendalian Pembiayaan serta Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan membidik pemasaran instrumen Surat Bernilai Negara (SBN) ritel yaitu Sukuk Ritel seri SR013 capai Rp 5 triliun. Angka itu dibanderol berdasar alasan dari 31 Partner distribusi.
"Untuk sasaran awalannya kita tentukan di Rp5 triliun," kata Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR), Dwi Irianti Hadiningdyah, di Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Ia sampaikan, rekonsilasi sasaran pemasaran SBN ritel ini faksinya tetap melakukan komunikasi serta berunding ke beberapa partner distribusi. Ia juga menginginkan pembelian instrumen Sukuk Ritel SR013 ini dapat tembus dari sasaran diputuskan.
"Semoga ini bertambah lebih besar untuk sasaran awal kita memutuskan Rp 5 triliun. Mamun demikian seperti kita ingin meningkatkan perdalam pasar keuangan lokal berapa saja yang masuk kita akan serap. Tetapi jika lihat animonya keliatannya sich jauh semakin besar dari itu," jelas ia.
Sasar Milenial
Ia memberikan tambahan, untuk target Sukuk Ritel SR013 ini pemerintah masih membidik calon investor milenial. Mengingat, pembelian sukuk ritel ini benar-benar gampang cukup dengan memakai basis online beberapa investor dapat lakukan transaksi langsung.
"Saat ini milenial semua serba gampang serta ini benar-benar dapat dijangkau semasa kita memakai basis online itu keterlibatan milenial itu di atas 50 %," katanya.
"Jadi kami masih optimistis jika milenial khususnya barusan dari barisan kemenkeu muda harusnya semua melakukan investasi di Sukuk Ritel ini sebab tidak ada larangan terkecuali pegawai dari DJPPR," pungkas ia.