Dicurigai Terlibat Pencucian Uang, Saham HSBC Merosot ke Level Terendah Sejak 1995
Saham Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) turun ke level paling rendah semenjak 1995 ditengah-tengah dakwaan pencucian uang.
Bermain Parlay Sebagai Sumber Penghasilan
Dari file rahasia yang bocor ke publik, bank ini disangka meluluskan penipu untuk mentransfer juta-an dolar di penjuru dunia, serta sesudah mengenali ada usaha penipuan itu.
Baca
Dampak dari bocornya file itu, merilis situs BBC, Senin (21/9/2020), saham perusahaan di Hong Kong, turun lebih dari 4 % jadi kurang dari 30 Dolar Hong Kong.
Saham perusahaan hilang 4 % di pasar London. Tahun ini, harga saham HSBC tertera turun seputar 50 %.
Walau HSBC berkantor pusat di London, lebih dari setengah keuntungannya datang dari pusat keuangan Asia di Hong Kong.
Kecuali permasalahan ini, bank yang berbasiskan di Inggris ini sedang hadapi beberapa desakan termasuk juga kemelut politik di Hong Kong serta efek epidemi.
Awalnya, HSBC diumumkan didapati meluluskan penipu untuk mentransfer juta-an dolar di penjuru dunia, serta saat mengenali tindakan penipuan itu.
Bank ini mengalihkan uang lewat bisnisnya di Amerika Serikat ke rekening HSBC di Hong Kong pada 2013 serta 2014.
Keterkaitan HSBC dalam penipuan USD 80 juta, atau sama dengan Rp 1,176 triliun (kurs Rp 14.700 per dolar AS) itu tertera dalam dokumen rahasia laporan kesibukan meresahkan bank, atau yang disebutkan File FinCEN.
Dokumen itu memberikan penipuan investasi (yang diketahui untuk pola Ponzi) yang diawali sesudah bank itu terserang denda USD 1,9 miliar di Amerika Serikat atas sangkaan pencucian uang. Walau sebenarnya awalnya HSBC sudah janji untuk mendesak praktik-praktik seperti ini.
Pengacara untuk investor yang tertipu selanjutnya menjelaskan, bank semestinya melakukan tindakan bertambah cepat untuk tutup rekening punya sang penipu.
Kebocoran dokumen itu meliputi rangkaian penemuan yang lain, seperti sangkaan salah satunya bank paling besar di AS sudah menolong mafia populer untuk mengalihkan uang lebih dari USD 1 miliar.
Laporan kesibukan meresahkan (SAR) pertama HSBC tersingkap pada 29 Oktober 2013, yaitu ada dana lebih dari USD 6 juta yang ditransfer ke rekening penipu di Hong Kong.
Petinggi bank mengatakan, tidak ada arah ekonomi, usaha atau hukum yang pasti dalam transaksi, serta menulis dakwaan ada kesibukan berskema Ponzi.
SAR ke-2 berlangsung pada Februari 2014, menyimak ada uang USD 15,4 juta dalam transaksi meresahkan serta kekuatan pola Ponzi.
Laporan ke-3 berlangsung di Maret, yang bergesekan dengan satu perusahaan yang berkaitan dengan WCM777 dengan dana hampir USD 9,2 juta. Catatan yang lain diketemukan ada gerakan peraturan oleh negara sisi AS, serta perintah penyelidikan oleh Presiden Kolombia.
Pola WCM777 ada beberapa waktu saat HSBC hindari tuntutan pidana AS atas masalah pencucian uang oleh sindikat narkoba asal Meksiko
Sebelum bocoran file tersingkap ke publik, HSBC sudah ada di bawah desakan di beberapa bagian yang sudah lemahkan harga sahamnya.
Bank paling besar di Eropa ini sudah menyisihkan di antara USD 8 miliar serta USD 13 miliar di tahun ini, dampak utang yang tidak berhasil. Dimana beberapa orang serta usaha tidak berhasil bayar utang sebab epidemi virus corona.
Di bulan Agustus, perusahaan memberikan laporan pengurangan 65 % keuntungan sebelum pajak jadi USD 4,3 miliar untuk paruh pertama tahun ini - semakin lebih terjal dari prediksi analis.
Perusahaan terjebak dalam pertarungan politik berkaitan supportnya pada hukum keamanan nasional China di Hong Kong serta dikritik AS serta Inggris.
Meskipun begitu, HSBC sekarang ini melakukan restrukturisasi besar pada operasi perbankan globalnya.
Kepala eksekutif Noel Quinn, yang dengan cara sah menggantikan di bulan Maret, menjelaskan bank itu tetap akan konsentrasi ke Asia sebab operasi di Eropa turun.
Mr Quinn menjelaskan HSBC akan "percepat" gagasan restrukturisasi awalnya yang meliputi pengurangan 35.000 pekerjaan.
Standar Chartered, Bank Inggris lain, yang disebut dalam file yang bocor, memperoleh pengurangan harga saham di Hong Kong pada perdagangan di awal minggu ini.
Menkumham Yasonna Laoly tandatangani kesepakatan Kualitasal Legal Assistance-MLA. Kesepakatan ini untuk mencari membekukan, mengambil alih sampai merebut asset hasil tindak kejahatan. Seperti pencucian uang hasil penggelapan pajak.